Seputar Tutorial Yuda Maulana Juga Mempunyai Channel Youtube Yaitu nama Yuda Maulana Di Subscribe,Like dan Share Subscribe Gratis loe.
-
Subscribe channel YouTube Yuda Maulana
Subscribe channel Yuda Maulana Like comment dan Share
-
Air Terjun Niagara Blawan Bondowoso
Wisata Air terjun Niagara Mini Bondowoso , adalah salah satu tempat wisata alam yang berada di desa watu capil ,kecamatan sempol , kabupaten bondowoso , provinsi Jawa Timur , negara Indonesia
-
Gunung Rante Banyuwangi
Tempat Wisata yang berada di Banyuwangi yaitu Gunung Rante
Friday, April 21, 2017
Friday, April 14, 2017
Pdf To Word Converter cara instal dan pengguanaanya
Thursday, April 13, 2017
Sunday, April 2, 2017
Macam Nilai - nilai dan Pengertian
Nilai
Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan.
- Macam-macam nilai:
Pengertian:
Berkaitan dengan pemikiran, kebiasaan, dan hasil karya cipta manusia yang merupakan suatu hal yang dianggap baik atau buruk bagi kehidupan. Dan sesuatu yang abstrak, namun hal tersebut menjadi pedoman bagi kehidupan masyarakat.
2). Nilai Moral
Pengertian:
Berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk yang menjadi dasar kehidupan manusia dan masyarakat, istilah manusia menyebut ke manusia atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif atau negatif.
3). Nilai Agama
Pengertian:
berkaitan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT dan utusan-utusannya. Salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari perbuatan seseorang atas dasar pertimbangan kepercayaan bahwa sesuatu itu dipandang benar menurut ajaran agama.
4). Nilai Politik
Pengertian:
berkaitan dengan cara manusia dalam meraih kemenangan. Suatu kegiatan bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerjasama.
5). Nilai Sosial
Pengertian:
nilai yang dianut oleh suatu masyarakat, mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh masyarakat. Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk, pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. Tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai.
6). Nilai Keilmuan
Pengertian:
Merupakan salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari perbuatan seseorang atau sekelompok orang yang bekerja terutama atas dasar pertimbangan rasional. Nilai keilmuan ini dipertentangkan dengan nilai agama.
7). Nilai Ekonomi
Pengertian:
Merupakan salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari perbuatan seseorang atau sekelompok orang atas dasar pertimbangan ada tidaknya keuntungan finansial sebagai akibat dari perbuatannya itu. Nilai ekonomi ini dikontraskan dengan nilai seni.
8). Nilai Seni
Pengertian:
Merupakan salah satu dari macam-macam nilai yang mendasar perbuatan seseorang atau sekelompok orang atas dasar pertimbangan rasa keindahan atau rasa seni yang terlepas dari berbagai pertimbangan material.
9). Nilai Solidaritas
Pengertian:
Merupakan salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari perbuatan seseorang terhadap orang lain tanpa menghiraukan akibat yang mungkin timbul terhadap dirinya sendiri, baik itu berupa keberuntungan maupun ketidakberuntungan. Nilai solidaritas ini dikontraskan dengan nilai kuasa.
10). Nilai Kuasa
Pengertian:
Adalah salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari perbuatan seseorang atau sekelompok orang atas dasar pertimbangan baik buruknya untuk kepentingan dirinya atau kelompoknya.
11). Nilai Material
Pengertian:
Yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia atau kebutuhan ragawi manusia.
12). Nilai Vital
Pengertian:
Yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas.
13). Nilai Religius
Pengertian:
Merupakan nilai keohanian tertinggi dan mutlak serta bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia.
14). Nilai Kerohanian
Pengertian:
Yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia.
15). Nilai Logika
Pengertian:
Adalah nilai benar atau salah.
16). Nilai Estetika
Pengertian:
Adalah nilai indah atau tidak indah.
17). Nilai Etika
Pengertian:
Yaitu nilai tentang baik atau buruk.
18). Nilai Kebenaran
Pengertian:
Sesuatu yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia.
19). Nilai Keindahan
Pengertian:
Sesuatu yang bersumber pada unsur perasaan manusia.
20). Nilai Watak
Pengertian:
Nilai yang meliputi semua tantangan, kesalahan pribadi dan sosial termasuk keadilan, kesediaan menolong, kesukaan pada kebenaran, dan kesediaan mengontrol diri.
21). Nilai Kejasmanian
Pengertian:
Yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan kondisi jasmani seseorang.
22). Nilai Perserikatan
Pengertian:
Yaitu nilai-nilai yang meliputi berbagai bentukperserikatan manusia dan persahabatan kehidupan keluarga, sampai dengan tingkat internasional.
24). Nilai Rekreasi
Pengertian:
Yaitu nilai-nilai permainan pada waktu senggang,sehingga memberikan sumbangan untuk menyejahterakan kehidupan maupun memberikan kesegaran jasmani dan rohani.
25). Nilai Dominan
Pengertian:
Nilai yang dianggap lebih penting dibanfing nilai lainnya.
26). Nilai yang Mendarah Daging
Pengertian:
Nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan seseorang menjalankannya secara tak sadar.
27). Nilai Subjektif
Pengertian:
Nilai suatu objek yang bergantung pada subjek yang menilainya.
28). Nilai Objektif
Pengertian:
Nilai suatu objek yang melekat pada objeknya dan tidak bergantung pada subjek yang menilai (bersifat universal).
29). Nilai Kesusilaan
Pengertian:
Nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam berbagai aktivitas masyarakat.
30). Nilai Spiritual
Pengertian:
Nilai spiritual adalah nilai yang ada di dalam kejiwaan manusia.
Sumber: http://dosensosiologi.com/macam-macam-nilai/
Macam - macam Majas Lengkap contoh dan Beserta Pengertian
Pengertian Majas, Macam-Macam Majas dan Contoh Majas Lengkap – Materi
tentang gaya bahasa atau lebih populer dengan istilah majas merupakan
materi yang cukup banyak kita temukan pada mata pelajaran bahasa
Indonesia. Baik kurikulum lama maupun kurikulum terbaru 2013
sama-sama memuat majas sebagai salah satu materi wajib bahasa
Indonesia.
Pengertian Majas
Secara sigkat majas dapat diartikan sebagai gaya bahasa. Lembih
lengkapnya pengertian majas ialah gaya bahasa indah yang bertujuan
untuk mempercantik susunan kalimat atau memberikan kesan dan efek
tertentu kepada pembaca baik secara lisan maupun tulisan.
Selain pengertian di atas ada juga yang mengartikan majas sebagai
pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga
menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif. Oleh sebab itu, kalimat
bahasa Indonesia yang mendapatkan sentuhan majas akan tampak berbeda
dengan kalimat-kalimat bahasa Indonesia pada umumnya. Sehangga dari
sinilah para penikmat karya sastra akan menemukan keindahan serta
keragaman bahasa yang menarik untuk dinikmati.
Majas dalam bahasa Indonesia banyak digunakan dalam berbagai karya
sastra dan tulis seperti puisi, pantun, sajak ataupun cerita. Sehingga bagi
anda yang berminat untuk menekuni dunia tulis dan sastra wajib rasanya
untuk tau dan menguasai lebih dalam ihwal majas dengan berbagai jenis
dan geragamannya. Sehingga diharapkan nantinya karya-karya yang anda
telurkan benar-benar memiliki nilai sastra yang dapat dinikmati oleh
khalayak.
Macam macam majas
Secara garis besar, majas dapat kita golongkan ke dalam empat kelompok
besar yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran dan
majas penegasan. Dan dari empat macam majas tersebut nantinya akan
ada jenis-jenis majas turunan yang insyaAlloh akan kami jelaskan
pengertiannya satu persatu disertai contoh penggunaannya.
Majas terdiri atas :
Majas Perbandingan(Asosiasi Atau Perumpamaan, Metafora, Personifikasi,
Alegori, Simbolik, Metonimia, Sinekdok, Simile)
Majas Pertentangan(Antitesis, Paradoks, Hiperbola, Litotes)
Majas Sindiran( Ironi, Sinisme, Sarkasme)
Majas Penegasan (Pleonasme, Repetisi, Paralelism, Tautologi, Klimaks,
Antiklimaks, Retorik )
Setelah diatas kita membahas tentang jenis dan macam-macam majas yang ada
dalam struktur berbahasa Indonesia. Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap
bagaimana pengertian majas tersebut beserta itu juga kami berikan contohnya,
referensi berikut kami dapatkan dari Wikipedia.
A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun
pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya, Majas
Perbandingan terbagi atas :
1) Majas Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang
pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh
penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Berikut ini
Espilen Blog sampaikan contoh majas asosiasi :
Contoh :
Semangatnya keras bagaikan baja.
Mukanya pucat bagai mayat.
Wajahnya kuning bersinar bagaikan bulan purnama
Wajahnya bagaikan rembulan.
Rambutnya bak mayang yang terurai.
Dia mewarisi sifat seperti seekor singa.
Badannya seperti samson.
Watak dan karakternya seperti batu.
2) Majas Metafora
Metafora adalah majas yang memberikan ungkapan secara langsung berupa
perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti
yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau
perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang
punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini.
Contoh:
Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
Raja siang keluar dari ufuk timur
Jonathan adalah bintang kelas dunia.
Harta karunku (sangat berharga)
Dia dianggap anak emas majikannya.
Perpustakaan adalah gudangnya ilmu.
Ia sangat terpukul dengan kepergian belahan hatinya
Rosyid selalu menjadi bintang kelas setiap semester
Ronaldo menjadi mesin pencetak gol bagi Madrid
Pak Tono adalah tangan kanan ayahku.
Si kutu buku itu jarang sekali keluar rumah.
3) Majas Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa
seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
Hujan rintik menari-nari diatas genting
Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan sore ini.
Api telah melahap seisi rumah gubuk itu
4)Majas Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam
kesatuan yang utuh.
Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan
moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing,
yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala
sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
Contoh:
Menjalani kehidupan rumah tangga sama halnya seperti kita mengarungi lautan
dengan sebuah bahtera. Terkadang kita akan dibawa menyaksikan keindahan
samudra yang begitu menakjubkan. Namun tak jarang kuatnya ombak akan
mengombang-ambing tubuh kita.
Contoh:
Dunia ibarat tumbuhan hijau yang menyihir setiap mata yang memandang. Indah
dan begitu menakjubkan. Namun lambat laun ia akan menguning, kering dan
pada akhirnya musnah
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing,
yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala
sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
5) Majas Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
Ia adalah seorang bunga desa
Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
Melati, lambang kesucian
Teratai, lambang pengabdian
Ia terkenal sebagai buaya darat ( playboy)
Rumah itu hangus dilalap si jago merah ( api )
Aku tidak suka berteman dengan bunglon (tidak berpendirian)
Pada bulan ini KPK berhasil meringkus banyak tikus. (koruptor)
Meminjam uang dari lintah darat bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi
masalah keuangan.
6) Majas Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda
untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan
nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
Ia berangkat ke rumahku hanya dengan mengenakan Cubitus. (kaus)
Pak Toni berangkat ke kantor dengan Bata (sepatu)
Ayah membaca koran sambil menikmati Kapal Api (kopi)
Setelah makan, Ani minum satu gelas Aqua. ( air )
Pejalan kaki itu tewas tertabrak Kijang. (mobil)
Pak guru menegornya setelah kepergok menghisap Jarum (rokok)
7) Majas Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda
secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk
berikut.
1) Sinekdok Pars pro toto, Yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
Untuk bisa masuk ke pasar malam, perkepala hanya ditarif biaya sekitar Rp.
10.000 saja.
Ayah membeli satu ekor kambing untuk disembelih dan dijadikan gulai.
2) Majas Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
Barcelona mencetak gol kemenangannya pada menit ke 80.
Menonton TV memberikan dampak negatif pada perkembangan anak.
Polri berhasil meringkus kawanan begal yang sering beraksi di daerah Lampung
Utara.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
8.Majas Simile
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan
dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak",
bagai".Simile hampir sama dengan majas asosiasi, hanya beda-beda tipis saja.
Untuk lebih jelas baca saja :
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk
cinta berkorban apa saja.
Contoh:
Tubuhnya seperti tiang yang tinggi menjulang.
Wajahnya bercahaya bagaikan rembulan yang selalu menerangi kegelapan
malam.
Dia pemberani bak seekor singa yang tidak pernah gentar dengan musuh sekuat
apapun
Kerjanya seperti mesin yang tidak pernah berhenti.
Wataknya seperti batu yang sangat sulit untuk dilunakkan.
B. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan
dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan
maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada
pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan
menjadi berikut.
1) Majas Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berantonim
atau berlawanan arti dalam satu kalimat.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
Contoh:
Dia kerja siang malam untuk mewujudkan cita-citanya
Menang kalah merupakan sesuatu yang biasa dalam sebuah pertandingan
Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Alloh
Perjalanan pulang pergi Jakarta Bogor memakan waktu yang tidak terlalu lama
Pekerjaan kantor tidak pernah menghalangi hobinya untuk naik turun gunung
2) Majas Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan
fakta yang ada.
Pengungkapan dengan menyatakan dua hal atau dua situasi yang seolah-olah
bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar. Paradoks juga merupakan
opini yang besebangan dengan kebiasaan yang ada sehingga terkesan aneh dan
dapat mencuri perhatian si pendengar atau pembaca.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
Contoh:
Aku merasa kesepian di tengah keramaian
Di balik senyum manisnya terpendam luka yang mendalam
Meski cuaca sangat panas, pikiran harus dingin
Selalu ada hikmah yang dapat kita petik dari setiap musibah
3)Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari
kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta
perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
Contoh:
Keringatnya sampai menganak sungai.
Tak jarang seorang ayah harus membanting tulang demi keluarga.
Badannya sangat kurus, hanya tinggal kulit pembalut tulang.
Setiap hari dia memeras keringat demi mendapatkan sesuap nasi
Ia dapat menghitung secepat kilat
4)Majas Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari
kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara merendah dibawah
dari kenyataan yang sesungguhnya. Litotes biasa digunakan sebagai bentuk
basa-basi dengan tujuan merendah atau menghormati lawan bicara.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
Contoh:
Hanya kado kecil ini yang bisa aku berikan.
Mampirlah sejenak untuk mencicipi hidangan yang ala kadarnya ini.
Perkenankan hamba yang bodoh ini untuk menyampaikan pendapat.
Saya hanya orang desa yang beruntung mengenyam pendidikan.
Hanya hal remeh seperti ini yang bisa saya perbuat
C. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas
Penegasan ialah gaya bahasa yang mengandung kata kiasan yang dipergunakan
untuk memberikan penegasan. Hal ini diakaukan guna meningkatkan kesan serta
pengaruh terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh
bentuk berikut.
1)Majas Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan
maksud menegaskan arti suatu kata.
Pleonasme adalah penggunaan kata-kata yang sudah mafhum (dimaklumi)
sebagai bentuk penegasan. Pada dasarnya tanpa kata-kata tersebut sebuah
kalimat sudah dapat difahami secara utuh.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
Contoh:
Semua penghuni rusun bergegas turun ke bawah untuk menyelamatkan diri dari
kebakaran.
Pantang baginya untuk mundur ke belakang.
Hanya perwakilan demonstran saja yang diperkenankan masuk ke dalam untuk
meakukan negoisasi.
Sedari tadi ia hanya merunduk ke bawah penuh penyesalan
Serentak para penonton mendongak ke atas menyaksikan manufer pesawat
tempur TNI AU.
2)Majas Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Repetisi adalah majas menggunakan perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Gaya bahasa seperti ini banyak kita temukan dalam sajak maupun pidato-pidato
motifasi.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita
sambut putra bangsa.
Contoh:
Hidup adalah perjuangan, hidup adalah pilihan, hidup adalah realita yang harus
kita hadapi.
Dunia ini adalah fana, dunia ini hanya tempat bersinggah, dunia ini hanya
sementara.
Dialah yang kurindu, dialah yang kutunggu, dialah belahan hatiku.
Cinta adalah misteri, Cinta adalah kesetiaan,Cinta adalah pengorbanan.
Hiduplah dengan visi, hiduplah dengan misi, hiduplah untuk menggapai prestasi
3)Majas Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Paralelisme biasa digunakan untuk menunjukan suatu titik kesamaan kedudukan
sesuatu yang sering dianggap sebagai suatu yang memiliki jarak karena memiliki
karakteristik yan berbeda. Atau dapat juga paralelisme digunakan untuk
mengungkapkan sesuatu dengan kata yang diulang – ulang untuk
menggambarkan makna yang ingin diutarakan sama dengan deskripsi dari kata
yang diulang –ulang tersebut.
Pada intinya majas paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di
dalam puisi.
Contoh anafora yang mengulang di depan:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
Contoh Epifora yang mengulang di belakang:
cat putih
kekasih putih
kulit putih
4) Majas Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata
dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu
menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
Bukan, bukan, bukan itu yang aku inginkan (menngulang kata; bukan)
Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara. (mengulang
sinonim rukun)
5)Majas Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan
makin lama makin meningkat.
Klimaks adalah jenis majas penegasan yang menyatakan beberapa hal secara
bertingkat dari yang terkecil/terendah hingga yang terbesar/tinggi.
Contoh:
a) Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti
lomba Agustusan.
b) Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak
mempunyai berhak untuk mengurusi hal pribadi seseorang.
6)Majas Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut
yang makin lama semakin menurun.
a) Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan
kelulusan itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke
-62.
7)Majas Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan
jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
Contoh:
Enak bukan bolos sekolah? Besok ulangi lagi ya!
Kamu selalu menghindar ketika aku sedih. Apa ini yang kamu bilang sahabat ?
Negara kita nampak semakin carut-marut. Apa ini yang orang sebut "revolusi
mental"?
D. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas
sindirian dibagi menjadi:
1) Majas Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud
untuk menyindir seseorang.
Maka tidak heran jika sebagian ahli bahasa ada yang mengelompokkan majas ini ke dalam majas pertentangan.
Contoh:
a) Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.
Contoh:
Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu datang jam 10.
Bagus sekali tulisanmu, sampai aku susah membacanya.
Wangi sekali parfum yang kamu pakai, sampai seisi kelas merasa mual
2)MajasSinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang
lain.Sebagaimana majas ironi majas sinisme merupakan majas yang digunakan
untuk maksud menyindir. Bedanya, pada majas ironi sindiran diungkapkan secara
tidak langsung menggunakan kata-kata positif. Sedangkan sinisme menyatakan
sindiran secara langsung kepada orang lain dengan kata yang cenderung negatif.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang
terpelajar seperti dirimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu.
Contoh :
Tingkah lakumu sangat konyol, tidak semestinya muncul dari seorang mahasiswa
sepertimu.
Caramu mengaji tidak mencerminkan jika kamu pernah belajar di pesantren
3)MajasSarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan
oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
c) Dasar keong sawah, kerja begini saja lama sekali!
Sumber: https://portal-ilmu.com/majas-atau-gaya-bahasa/
tentang gaya bahasa atau lebih populer dengan istilah majas merupakan
materi yang cukup banyak kita temukan pada mata pelajaran bahasa
Indonesia. Baik kurikulum lama maupun kurikulum terbaru 2013
sama-sama memuat majas sebagai salah satu materi wajib bahasa
Indonesia.
Pengertian Majas
Secara sigkat majas dapat diartikan sebagai gaya bahasa. Lembih
lengkapnya pengertian majas ialah gaya bahasa indah yang bertujuan
untuk mempercantik susunan kalimat atau memberikan kesan dan efek
tertentu kepada pembaca baik secara lisan maupun tulisan.

pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga
menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif. Oleh sebab itu, kalimat
bahasa Indonesia yang mendapatkan sentuhan majas akan tampak berbeda
dengan kalimat-kalimat bahasa Indonesia pada umumnya. Sehangga dari
sinilah para penikmat karya sastra akan menemukan keindahan serta
keragaman bahasa yang menarik untuk dinikmati.
Majas dalam bahasa Indonesia banyak digunakan dalam berbagai karya
sastra dan tulis seperti puisi, pantun, sajak ataupun cerita. Sehingga bagi
anda yang berminat untuk menekuni dunia tulis dan sastra wajib rasanya
untuk tau dan menguasai lebih dalam ihwal majas dengan berbagai jenis
dan geragamannya. Sehingga diharapkan nantinya karya-karya yang anda
telurkan benar-benar memiliki nilai sastra yang dapat dinikmati oleh
khalayak.
Macam macam majas
Secara garis besar, majas dapat kita golongkan ke dalam empat kelompok
besar yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran dan
majas penegasan. Dan dari empat macam majas tersebut nantinya akan
ada jenis-jenis majas turunan yang insyaAlloh akan kami jelaskan
pengertiannya satu persatu disertai contoh penggunaannya.
Majas terdiri atas :
Majas Perbandingan(Asosiasi Atau Perumpamaan, Metafora, Personifikasi,
Alegori, Simbolik, Metonimia, Sinekdok, Simile)
Majas Pertentangan(Antitesis, Paradoks, Hiperbola, Litotes)
Majas Sindiran( Ironi, Sinisme, Sarkasme)
Majas Penegasan (Pleonasme, Repetisi, Paralelism, Tautologi, Klimaks,
Antiklimaks, Retorik )
Setelah diatas kita membahas tentang jenis dan macam-macam majas yang ada
dalam struktur berbahasa Indonesia. Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap
bagaimana pengertian majas tersebut beserta itu juga kami berikan contohnya,
referensi berikut kami dapatkan dari Wikipedia.
A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun
pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya, Majas
Perbandingan terbagi atas :
1) Majas Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang
pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh
penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Berikut ini
Espilen Blog sampaikan contoh majas asosiasi :
Contoh :
Semangatnya keras bagaikan baja.
Mukanya pucat bagai mayat.
Wajahnya kuning bersinar bagaikan bulan purnama
Wajahnya bagaikan rembulan.
Rambutnya bak mayang yang terurai.
Dia mewarisi sifat seperti seekor singa.
Badannya seperti samson.
Watak dan karakternya seperti batu.
2) Majas Metafora
Metafora adalah majas yang memberikan ungkapan secara langsung berupa
perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti
yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau
perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang
punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini.
Contoh:
Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
Raja siang keluar dari ufuk timur
Jonathan adalah bintang kelas dunia.
Harta karunku (sangat berharga)
Dia dianggap anak emas majikannya.
Perpustakaan adalah gudangnya ilmu.
Ia sangat terpukul dengan kepergian belahan hatinya
Rosyid selalu menjadi bintang kelas setiap semester
Ronaldo menjadi mesin pencetak gol bagi Madrid
Pak Tono adalah tangan kanan ayahku.
Si kutu buku itu jarang sekali keluar rumah.
3) Majas Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa
seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia.
Contoh:
Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
Hujan rintik menari-nari diatas genting
Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan sore ini.
Api telah melahap seisi rumah gubuk itu
4)Majas Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam
kesatuan yang utuh.
Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan
moral.
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing,
yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala
sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
Contoh:
Menjalani kehidupan rumah tangga sama halnya seperti kita mengarungi lautan
dengan sebuah bahtera. Terkadang kita akan dibawa menyaksikan keindahan
samudra yang begitu menakjubkan. Namun tak jarang kuatnya ombak akan
mengombang-ambing tubuh kita.
Contoh:
Dunia ibarat tumbuhan hijau yang menyihir setiap mata yang memandang. Indah
dan begitu menakjubkan. Namun lambat laun ia akan menguning, kering dan
pada akhirnya musnah
Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing,
yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala
sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut.
5) Majas Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang.
Contoh:
Ia adalah seorang bunga desa
Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
Melati, lambang kesucian
Teratai, lambang pengabdian
Ia terkenal sebagai buaya darat ( playboy)
Rumah itu hangus dilalap si jago merah ( api )
Aku tidak suka berteman dengan bunglon (tidak berpendirian)
Pada bulan ini KPK berhasil meringkus banyak tikus. (koruptor)
Meminjam uang dari lintah darat bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi
masalah keuangan.
6) Majas Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda
untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan
nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut.
Contoh:
Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
Ia berangkat ke rumahku hanya dengan mengenakan Cubitus. (kaus)
Pak Toni berangkat ke kantor dengan Bata (sepatu)
Ayah membaca koran sambil menikmati Kapal Api (kopi)
Setelah makan, Ani minum satu gelas Aqua. ( air )
Pejalan kaki itu tewas tertabrak Kijang. (mobil)
Pak guru menegornya setelah kepergok menghisap Jarum (rokok)
7) Majas Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda
secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk
berikut.
1) Sinekdok Pars pro toto, Yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
Untuk bisa masuk ke pasar malam, perkepala hanya ditarif biaya sekitar Rp.
10.000 saja.
Ayah membeli satu ekor kambing untuk disembelih dan dijadikan gulai.
2) Majas Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
Barcelona mencetak gol kemenangannya pada menit ke 80.
Menonton TV memberikan dampak negatif pada perkembangan anak.
Polri berhasil meringkus kawanan begal yang sering beraksi di daerah Lampung
Utara.
a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan.
Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000.
b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian.
Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti.
8.Majas Simile
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan
dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak",
bagai".Simile hampir sama dengan majas asosiasi, hanya beda-beda tipis saja.
Untuk lebih jelas baca saja :
Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk
cinta berkorban apa saja.
Contoh:
Tubuhnya seperti tiang yang tinggi menjulang.
Wajahnya bercahaya bagaikan rembulan yang selalu menerangi kegelapan
malam.
Dia pemberani bak seekor singa yang tidak pernah gentar dengan musuh sekuat
apapun
Kerjanya seperti mesin yang tidak pernah berhenti.
Wataknya seperti batu yang sangat sulit untuk dilunakkan.
B. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan
dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan
maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada
pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan
menjadi berikut.
1) Majas Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berantonim
atau berlawanan arti dalam satu kalimat.
Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan.
Contoh:
Dia kerja siang malam untuk mewujudkan cita-citanya
Menang kalah merupakan sesuatu yang biasa dalam sebuah pertandingan
Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Alloh
Perjalanan pulang pergi Jakarta Bogor memakan waktu yang tidak terlalu lama
Pekerjaan kantor tidak pernah menghalangi hobinya untuk naik turun gunung
2) Majas Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan
fakta yang ada.
Pengungkapan dengan menyatakan dua hal atau dua situasi yang seolah-olah
bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar. Paradoks juga merupakan
opini yang besebangan dengan kebiasaan yang ada sehingga terkesan aneh dan
dapat mencuri perhatian si pendengar atau pembaca.
Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini.
Contoh:
Aku merasa kesepian di tengah keramaian
Di balik senyum manisnya terpendam luka yang mendalam
Meski cuaca sangat panas, pikiran harus dingin
Selalu ada hikmah yang dapat kita petik dari setiap musibah
3)Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari
kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta
perhatian.
Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang.
Contoh:
Keringatnya sampai menganak sungai.
Tak jarang seorang ayah harus membanting tulang demi keluarga.
Badannya sangat kurus, hanya tinggal kulit pembalut tulang.
Setiap hari dia memeras keringat demi mendapatkan sesuap nasi
Ia dapat menghitung secepat kilat
4)Majas Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari
kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara merendah dibawah
dari kenyataan yang sesungguhnya. Litotes biasa digunakan sebagai bentuk
basa-basi dengan tujuan merendah atau menghormati lawan bicara.
Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini?
Contoh:
Hanya kado kecil ini yang bisa aku berikan.
Mampirlah sejenak untuk mencicipi hidangan yang ala kadarnya ini.
Perkenankan hamba yang bodoh ini untuk menyampaikan pendapat.
Saya hanya orang desa yang beruntung mengenyam pendidikan.
Hanya hal remeh seperti ini yang bisa saya perbuat
C. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas
Penegasan ialah gaya bahasa yang mengandung kata kiasan yang dipergunakan
untuk memberikan penegasan. Hal ini diakaukan guna meningkatkan kesan serta
pengaruh terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh
bentuk berikut.
1)Majas Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan
maksud menegaskan arti suatu kata.
Pleonasme adalah penggunaan kata-kata yang sudah mafhum (dimaklumi)
sebagai bentuk penegasan. Pada dasarnya tanpa kata-kata tersebut sebuah
kalimat sudah dapat difahami secara utuh.
Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur.
Contoh:
Semua penghuni rusun bergegas turun ke bawah untuk menyelamatkan diri dari
kebakaran.
Pantang baginya untuk mundur ke belakang.
Hanya perwakilan demonstran saja yang diperkenankan masuk ke dalam untuk
meakukan negoisasi.
Sedari tadi ia hanya merunduk ke bawah penuh penyesalan
Serentak para penonton mendongak ke atas menyaksikan manufer pesawat
tempur TNI AU.
2)Majas Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Repetisi adalah majas menggunakan perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Gaya bahasa seperti ini banyak kita temukan dalam sajak maupun pidato-pidato
motifasi.
Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita
sambut putra bangsa.
Contoh:
Hidup adalah perjuangan, hidup adalah pilihan, hidup adalah realita yang harus
kita hadapi.
Dunia ini adalah fana, dunia ini hanya tempat bersinggah, dunia ini hanya
sementara.
Dialah yang kurindu, dialah yang kutunggu, dialah belahan hatiku.
Cinta adalah misteri, Cinta adalah kesetiaan,Cinta adalah pengorbanan.
Hiduplah dengan visi, hiduplah dengan misi, hiduplah untuk menggapai prestasi
3)Majas Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Paralelisme biasa digunakan untuk menunjukan suatu titik kesamaan kedudukan
sesuatu yang sering dianggap sebagai suatu yang memiliki jarak karena memiliki
karakteristik yan berbeda. Atau dapat juga paralelisme digunakan untuk
mengungkapkan sesuatu dengan kata yang diulang – ulang untuk
menggambarkan makna yang ingin diutarakan sama dengan deskripsi dari kata
yang diulang –ulang tersebut.
Pada intinya majas paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di
dalam puisi.
Contoh anafora yang mengulang di depan:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban
Contoh Epifora yang mengulang di belakang:
cat putih
kekasih putih
kulit putih
4) Majas Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata
dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu
menggunakan kata bersinonim.
Contoh:
Bukan, bukan, bukan itu yang aku inginkan (menngulang kata; bukan)
Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara. (mengulang
sinonim rukun)
5)Majas Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan
makin lama makin meningkat.
Klimaks adalah jenis majas penegasan yang menyatakan beberapa hal secara
bertingkat dari yang terkecil/terendah hingga yang terbesar/tinggi.
Contoh:
a) Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti
lomba Agustusan.
b) Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak
mempunyai berhak untuk mengurusi hal pribadi seseorang.
6)Majas Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut
yang makin lama semakin menurun.
a) Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan
kelulusan itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke
-62.
7)Majas Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan
jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah.
Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ?
Contoh:
Enak bukan bolos sekolah? Besok ulangi lagi ya!
Kamu selalu menghindar ketika aku sedih. Apa ini yang kamu bilang sahabat ?
Negara kita nampak semakin carut-marut. Apa ini yang orang sebut "revolusi
mental"?
D. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas
sindirian dibagi menjadi:
1) Majas Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud
untuk menyindir seseorang.
Maka tidak heran jika sebagian ahli bahasa ada yang mengelompokkan majas ini ke dalam majas pertentangan.
Contoh:
a) Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca.
Contoh:
Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu datang jam 10.
Bagus sekali tulisanmu, sampai aku susah membacanya.
Wangi sekali parfum yang kamu pakai, sampai seisi kelas merasa mual
2)MajasSinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang
lain.Sebagaimana majas ironi majas sinisme merupakan majas yang digunakan
untuk maksud menyindir. Bedanya, pada majas ironi sindiran diungkapkan secara
tidak langsung menggunakan kata-kata positif. Sedangkan sinisme menyatakan
sindiran secara langsung kepada orang lain dengan kata yang cenderung negatif.
Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang
terpelajar seperti dirimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu.
Contoh :
Tingkah lakumu sangat konyol, tidak semestinya muncul dari seorang mahasiswa
sepertimu.
Caramu mengaji tidak mencerminkan jika kamu pernah belajar di pesantren
3)MajasSarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan
oleh orang yang sedang marah.
Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
c) Dasar keong sawah, kerja begini saja lama sekali!
Sumber: https://portal-ilmu.com/majas-atau-gaya-bahasa/
Saturday, April 1, 2017
Contoh soal drama beserta jawaban Bahasa indonesia
1. Bacalah teks drama berikut !
Ibu : saya dengar Nana masuk rumah sakit.
Apa kabar, La ?
Lala : Benar, Bu. Kami akan menengok besok.
Ibu : Nana sakit apa ?
Lala : Nana sakit demam berdarah.
Adik : Kak, besok aku ikut menengok ya !
Lala : Hus. Anak kecil tidak boleh ikut !
Ibu : Adik di rumah saja sama Ibu.
Lala : Sebaiknya kami membawa apa, Bu ?
Ibu : Bawa jus jambu saja agar bisa membantu menaikan trombosit.
Lala : Ide yang bagus itu, Bu !
Tokoh utama dalam kutipan drama tersebut adalah ...
a. Ibu dan Lala
b. Ibu dan Adik
c. Lala dan Adik
d. Lala dan Nana
Jawaban a
2. Perhatikan kutipan drama berikut !
Ani : Tolong santi, tugasmu membersihkan papan tulis. Aku akan menyapu lantai
dulu.
Santi : Baiklah, Ani. Oh, ya. Andi belum datang ?
Padahal dia anggota regu piket kita.
Ani : Belum. Mungkin sebentar lagi Andi datang. Kita tunggu saja.
Santi : Itu dia sudah datang. Cepat Andi, tolong bersihkan meja dan bangku dengan
kemoceng !
Andi : Baik, Santi.
Latar tempat dalam kutipan drama tersebut adalah ....
a. Di ruang kelas
b. Di halaman sekolah
c. Di halaman rumah
d. Di dalam rumah
Jawaban a
3. Cermati percakapan dalam drama berikut !
Amir : Di, kita berangkat sekolah sekarang.
(Amir berdiri di depan pintu, lalu Dodi mendekat)
Dodi : Maaf, Mir, tunggu sebentar.
(Dodi mnyuruh Amir duduk)
Amir : Sebentar, apa lagi yang akan kamu kerjakan ?
Dodi : Biasa, mengisi dua bak mandi setiap hari.
Amanat cuplikan drama di atas adalah ....
a. Berangkat sekolah harus lebih pagi.
b. Bekerjalah sebaik mungkin
c. Jadilah anak yang rajin
d. Selesaikan pekerjaan di rumah dengan baik.
Jawaban d
4. Bacalah penggalan naskah drama berikut dengan cermat!
Ibu : Kenapa kamu mencontek lagi?
Rani : Tidak, Bu.
Ibu : Jangan bohong, saya punya saksi.
Rani : . . .
Ibu : Bagus kamu sudah jujur, sekarang silakan kamu belajar dulu setelah itu temui saya
untuk mengulang tes.
Kalimat yang tepat untuk melengkapi dialog yang rumpang di atas adalah…
A. Sudahlah.
B. Ya Bu, saya mengaku. Semua saya lakukan karena saya tidak belajar.
C. Mencontek itu cara pintas walaupun membuat tidak pintar.
D. Tidak mau ah, malas.
E. Ibu tidak percaya?
5. Bacalah naskah drama berikut!
Dama : (Terisak) Ibu, Mayang pindah dari indekosan.
Ibu : Pindah? (terkejut). Kenapa pindah? Ada masalah dengan dirimu?
Dama : Aku tidak tahu kenapa pindah dan tidak ada masalah denganku.
Ibu : Kapan dia pinndah?
Dama : Mungkin saat aku kuliah karena saat pulang kamarnya sudah kosong.
Ibu : Ke mana dia pindah?
Dama : ….
Ibu : Lantas kenapa kamu menangis?
Dama : Sedih dan kecewa, karena dia pindah tidak memberi tahu dan tidak pamit. Padahal
dia yang mengajakku untuk indekos di rumah ini.
Kalimat dialog yang tepat untuk melengkapi naskah tersebut adalah …
A. ke tempat yang dekat dengan kampus
B. ke asrama putri
C. ke rumah saudaranya
D. ke indekosan teman kuliah yang satu fakultas
E. tidak tahu
6.Perhatikan teks drama berikut ini !
Bu Mulyono : "Pak, sebenarnya apa dosa kita sampai anak kita menderita seperti ini? Saya sudah tidak tahu harus berbuat apa lagi."
Pak Mulyono : "Bersabarlah, Bu. Pasti Yang Mahakuasa akan memberikan jalan.
Drama tersebut menunjukkan sebuah suasana ....
a. penuh suka
b. gembira
c. jenuh
d. haru
e. senang
7. Perhatikan penggalan drama di bawah ini !
"Dari mana saja kau, Badrun? Hari sudah petang tapi kau baru pulang." Tanya ayah sambil berkacak pinggang.
Dialog di atas diucapkan dengan nada ....
a. keras sambil bercanda
b. marah dan serius
c. rendah dan penuh tanya
d. penuh kasih sayang
e. merasa dendam
8. Di atas panggung Wawan berjalan sambil membungkukkan badannya. Dia memakai peci,
kumis, dan janggutnya yang putih. Dia melangkah ke depan sambil memegang tongkat.
Tokoh yang diperankan Wawan adalah ....
kumis, dan janggutnya yang putih. Dia melangkah ke depan sambil memegang tongkat.
Tokoh yang diperankan Wawan adalah ....
- a. pemuda
- b. kakek
- c. anak
- d. ibu
- e.saudara
9 . Rudi memerankan seorang tokoh dalam sebuah pementasan drama. Ia memakai kostum
kaos oblong putih, celana pendek hitam, memakai caping, dan membawa cangkul. Tokoh
apakah yang diperankan oleh Rudi?
kaos oblong putih, celana pendek hitam, memakai caping, dan membawa cangkul. Tokoh
apakah yang diperankan oleh Rudi?
- a. pejabat
- b. pak RT
- c. petani
- d. pedagang
- e. Nelayan
10 . Perhatikan penggalan percakapan berikut ! "Apa? Anak tetangga itu mencuri mangga-mangga kita lagi? Cepat suruh dia datang ke sini untuk minta maaf!"
Kalimat di atas diucapkan dengan ekspresi ....
Kalimat di atas diucapkan dengan ekspresi ....
- a. memelas
- b. marah
- c. ramah
- d. gembira
- e.sedih
Bacalah teks dialog berikut kemudian jawablah pertanyaan di bawahnya!
Agus : "Hai, hati-hati dong kalau bersepeda!" (dengan marah)
Deri : "Aku...aku..." (jawab Deri ketakutan)
Doni : "Seharusnya kami yang marah, bukan kamu. Kamu yang tidak berhati-
hati." (Doni berkata kepada marah sambil mendekati Agus)
hati." (Doni berkata kepada marah sambil mendekati Agus)
Agus : "Jangan ikut campur ya! Aku ngomong dengan dia."
(masih dengan marah)
(masih dengan marah)
Doni : "Dia juga temanku. Aku wajib membelanya karena dia tidak bersalah
11. Tokoh Agus pada drama di atas mencerminkan orang yang ....
- a. lembut
- b. suka menolong
- c. pemarah
- d. pemurah
- e.penakut
12. Tokoh-tokoh yang ada dalam drama di atas adalah ....
- a. Agus, Deri, Dani
- b. Agus, Deri, Doni
- c. Agus, Deni, Doni
- d. Agus, Deni, Dan
13. Latar tempat peristiwa dalam drama tersebut terjadi di ….
- a. sekolah
- b. jalan
- c. pagi hari
- d. sore hari
- e.kantin
14. Amanat yang terkandung dalam cuplikan teks drama adalah ….
- a. Kita tidak boleh main hakim sendiri dan menyalahkan orang lain tanpa bukti yang pasti.
- b. Orang yang lemah selalu kalah.
- c. Kita harus menyalahkan orang yang telah menabrak dan melukai kita.
- d. Orang yang salah tetap harus mendapatkan pembelaan.
- E.Kita harus selalu berlapang dada
lbu : Vian, mandi dulu, masa bagun tidur nyisir sih. Vian iya, Bu (seraya menuju kamar mandi)
lbu : [ ... J (1)
Vian : Eh iya, sudah nggak sabar pengen ketemu bu guru baru.
lbu : Jangan lupa handuknya.
Vian : [ ... J (2)
15. Dialog yang tepat untuk rnelengkapi naskah drama tersebut adalah ....
A. (1) Jangan lupa sikat gigi
(2) Tentu aku tak mau basah
B. (1) Jangan lupa sarapan pagi
(2) Tentu aku akan sarapan
C. (1) Jangan lupa Shalat Subuh
(2) Tentu aku akan simpan
D. (1) Jangan lupa susun buku
(2) lya ibuku tersayang
lbu : [ ... J (1)
Vian : Eh iya, sudah nggak sabar pengen ketemu bu guru baru.
lbu : Jangan lupa handuknya.
Vian : [ ... J (2)
15. Dialog yang tepat untuk rnelengkapi naskah drama tersebut adalah ....
A. (1) Jangan lupa sikat gigi
(2) Tentu aku tak mau basah
B. (1) Jangan lupa sarapan pagi
(2) Tentu aku akan sarapan
C. (1) Jangan lupa Shalat Subuh
(2) Tentu aku akan simpan
D. (1) Jangan lupa susun buku
(2) lya ibuku tersayang
E.(1) jangan lupa makan (2) tentu akan saya bawa
contoh soal beserta jawaban kritik sastra & esai
Paragraf berikut untuk soal nomor 1 dan 2.
Bacalah dengan cermat!
Sebermula ada sebulan selangnya, maka pada suatu hari raja semayam di balairung diadap oleh segala menteri hulubalang dan rakyat sekalian. Maka barang siapa bercakap mengobati raja itu; jikalau sembuh penyakitnya, diambil raja akan menantu. (Hikayat Patani)
1. Karakteristik yang menggambarkan bahwa naskah tersebut karya Sastra melayu Klasik adalah ….
A. istanasentris dan kesaktian
B. istanasentris dan struktur kalimat
C. struktur kalimat rancu dan kemustahilan
D. kemustahilan, tokohnya binatang
E. tokohnya binatang, kesaktian seseorang
2. Isi cerita yang diungkapkan dalam kutipan tersebut adalah ….
A. Di balairung raja berjanji akan mengambil menantu bagi yang dapat menyembuhkan penyakitnya.
B.Siapa pun yang mengobati raja di balairung akan diambil menantu di hadapan menteri dan
hulubalang.
C. Raja yang bersemayam karena sakit, membuat janji kepada menantunya.
D. Para menteri dan hulubalang menghadap raja di balairung sambil mengobati raja.
E. Rasa sakit raja ketika bersemayam di balairung terobati karena raja akan mengambil menantu.
3. Siapa yang tidak ingin bekerja? Orang tua membiayai anaknya sekolah sampai tingkat tinggi, bahkan kalau mampu, hingga bertitel profesor doktor. Tujuannya agar dapat bekerja dan mencari nafkah. Akan tetapi, jika si anak sekolahnya gagal, orang tua pasti marah dan kecewa. Bukankah orang tua rela membiayai pendidikan agar anaknya hidup bahagia?
Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah....
A. Para orang tua menginginkan anak mereka bersekolah agar mudah mendapat pekerjaan.
B. Orang tua pasti marah dan kecewa jika anaknya gagal sekolah.
C. Setiap orang tua pasti ingin anaknya bersekolah dan bertitel.
D. Orang tua rela membiayai pendidikan anaknya agar mencapai gelar yang tinggi.
E. Salah satu upaya untuk mencapai kebahagiaan dengan bersekolah dan bekerja.
4. Cermati penjelasan berikut!
Penyair meletup-letup, jujur dalam mengungkapkan realitas kehidupan. Akan tetapi, kejujuran itu pantulan untuk orang lain semata. Seperti dalam puisi MAJOI karya Taufik Ismail. Jujur saja apakah pengarang sudah mengumpulkan fakta? Bagaimana kalau kata ganti “aku” dalam puisi digunakan “kita” agar lebih faktual.
Kalimat kritik yang sesuai dengan isi penjelasan tersebut adalah ...
A. Tidaklah mudah menciptakan karya sastra bernilai dan bermutu.
B. Dalam puisi MAJOI, Taufik Ismail sebaiknya menggunakan kata ganti “kita”.
C. Seorang penyair memang harus berani mengungkapkan fakta kehidupan.
D. Ungkapan sindiran dalam sebuah karya puisi dirasakan paling tepat.
E. Puisi MAJOI salah satu puisi pemberani untuk mengungkapkan fakta.
5. Cermatilah kutipan cerpen berikut!
Akulah Jibril, yang angin adalah aku, yang embun adalah aku, yang asap adalah aku, yang gemerisik adalah aku, yang menghantarkan panas dan angin. Aku mengirimkan kesejukan, pikiiran segar yang mengajak giat belajar. Aku adalah yang menyodorkan keheranan dan sekaligus jawaban. Aku di kebuun rimbun, aku di padang pasir, aku di laut, aku di gunung, aku di udara, kukirimkan laying-layangku kepadamu, kepada kalian…
(Mereka Toh Tidak Mungkin Menjaring Malaikat: Danarto)
Kalimat kritik yang sesuai dengan isi kutipan cerpen tersebut adalah ….
A. Danarto dikenal sebagai penulis cerpen yang religius, tercermin dalam tokoh cerpen yang telah ditulisnya.
B. Menuntut pembaca harus lebih cermat untuk memahami isi cerita karena banyak menggunakan kata-kata lambing.
C. Penggunaan kalimat-kalimat yang unik membuat cerpen ini diminati pembacanya.
D. Cerpen Danarto pada umumnya beraliran religius sesuai dengan latar belakang pendidikan beliau.
E. Penggunaan kalimat yang sederhana memudahkan pembaca untuk memahami isi cerpen.
6. Pemerintah ingin tetap konsekuen menyesuaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Bila harga BBM di tingkat internasional menurun, pemerintah baru akan mengambil kebijakan menurunkan harga BBM bersubsidi di dalam negeri sesuai tingkat yang wajar. Langkah ini ditempuh untuk meringankan beban masyarakat.
Kritik terhadap isi paragraf tersebut adalah ...
A. Sudah kewajiban pemerintah untuk menurunkan harga.
B. Pemerintah harus konsekuen menurunkan harga.
C. Pemerintah tak perlu menunggu untuk menurunkan harga
D. Sudah sewajarnya pemerintah menurunkan harga
E. Pemerintah harus cepat mengambil tindakan
7. Cermati teks berikut!
Dokter Sukartono yang beristrikan Sumartini, rumah tangganya dilanda krisis. Keduanya sudah tidak ada lagi komunikasi yang baik. Tini seorang wanita cantik, lincah, sibuk dengan keorganisasiannya. Sedangkan Tono sebagai dokter sibuk mengurusi pasiennya. Bila Tono pulang ke rumah, tidak pernah mendapatkan sambutan ramah dan istrinya (Tini). Tono menuduh Tini sebagai seorang istri yang tidak setia, Tini dianggap angkuh, tidak mau menuruti perintah suami. Keduanya sama-sama egois tidak ada yang mau mengalah.
Kalimat kritik yang sesuai dengan penjelasan tersebut adalah....
A. Cerita ini tidak lagi sesuai dengan perkembangan zaman, karena dalam rumah tangga yang harmonis harus ada saling pengertian.
B. Tema cerita berkisar krisis sosial manusia golongan intelektual yaitu seorang dokter tidak dapat mengatasi kehidupan rumah tangganya.
C. Pelukisan ceritanya sedemikian realistis cenderung kepada ekspresionisme, ini terlihat pada pelukisan keadaan secara blak-blakan antara tokoh Tono dan Tini.
D. Dalam novel ini dijelaskan bagaimana sikap tokoh aku yang selalu berusaha mencintai istrinya dengan baik, lemah lembut, sabar.
E. Seharusnya kaum intelektual memberikan contoh yang baik kepada generasi muda bukan memberikan contoh yang negatif.
8. Pemerintah akan menunggu turunnya harga minyak mentah dunia sampai Maret 2009. Keputusan menunggu ini dilakukan sebelum memutuskan harga premium dan solar yang dilepas sesuai harga pasar. Jika harga minyak pada saatnya tetap rendah, pemerintah segera melepas harga premium dan solar.
Kritikan terhadap isi paragraf tersebut adalah ...
A. Pemerintah hendaknya menunggu bulan Maret
B. Pemerintah hendaknya segera melepas harga
C. Pemerintah hendaknya tidak melepas premium dan solar.
D. Pemerintah hendaknya tidak terlalu lama dalam mengambil keputusan.
E. Pemerintah hendaknya segera menurunkan harga
9. Kalimat yang merupakan kritik adalah ....
A. Santi anak yang sangat baik.
B. Maya selalu sukses dalam pelajaran
C. Seharusnya kamu rajin belajar.
D. Endah anak yang rajin belajar.
E. Belajarlah dengan tekun
10. Bacalah petikan esai berikut ! Pasca maraknya sajak – sajak sosial , sejak awal tahun 2000 hingga kini , perpuisian Indonesia kembali pada kemerdekaan masing – masing penyair dalam mencipta . Gaya dan tema sajak – sajak Indonesia mutakhir , seperti dapat kita amati pada rubrik sastra surat kabar , majalah , jurnal puisi serta sebagai kumpulan antologi puisi kembali beragam . Heterogenitas tema dan gaya pengucapan kembali mewarnai perpuisian Indonesia Akhir – akhir ini muncul sajak – sajak naratif yang panjang , seperti banyak dimuat di harian umum . Tetapi sajak – sajak pendek juga tetap muncul di rubik – rubik sastra . selain itu , masih ada kesan yang kuat bahwa tradisi perpuisian Indonesia mutakhir kembali terperangkap dalam orientasi kuantitatif , seperti yang diungkap Budi Darma ketika melihat maraknya buku – buku antologi puisi yang diterbitkan oleh komunitas sastra di tanah air sejak awal 1990 – an .
Kesimpulan teks esai di atas adalah ...
A. Kebebasan gaya dan keberagaman tema puisi Indonesia mutakhir .
B. Sajak- sajak naratif yang panjang mewarnai dunia perpuisian Indonesia saat ini
C. Antologi puisi semakin marak di Indonesia
D. Awal tahun 2000 hingga kini dunia perpuisian mengalami perubahan tren
E. Heterogenitas tema dan gaya cerita mewarnai perpuisian Indonesia.
11. Cermatilah kutipan esai berikut!
Membaca cerita-cerita yang ditulis oleh Hary B. Koriun, kita pasti akan menemukan gaya penulisan dan tema yang khas. Baik dalam cerita pendek maupun novel, tema kepenulisan Hary tidak jauh dari persoalan asmara yang dikerucutkan lagi kepada kesetiaan. Bukan tema perselingkuhan yang kini banyak disergap beberapa novelis terkemuka. Namun karena arus cerita mengalir dengan indah maka pembaca akan menemukan kekuatan narasi, sehingga pembaca akan terbuai dengan menjelajahi alinea demi alinea. Satu hal lagi yang akhir-akhir ini mewarnai cerita-cerita Hary, adalah persoalan lingkungan, terutama hutan dan sungai.
Masalah yang diungkapkan dalam esai tersebut adalah…
A. Tema penulisan Hary berkisar pada persoalan Asmara, kesetiaan atau perselingkuhan yang sedang yang sedang marak digandrungi para penulis terkemuka.
B. Cerita yang ditulis oleh Hary B. Koriun, memiliki gaya penulisan dan tema yang khas dan disukai berbagai kalangan, terutama dalam sajiannya.
C. Bila cerita mengalir dengan indah maka pembaca akan menemukan kekuatan narasi.
D. Kepenulisan Hari B. Koriun berkisar pada persoalan asmara baik dalam cerita pendek maupun novel dan persoalan lingkungan.
E. Yang penting, akhir-akhir ini yang mewarnai cerita-cerita Hary adalah persoalan lingkungan terutama hutan, sungai, dan sebagainya.
12. Esai yang dapat melukiskan subjek atau objek apa saja yang dapat menarik perhatian pengarang.
Tipe esai jenis ini yaitu…
A. Esai deskriptif
B. Esai tajuk
C. Esai cukilan watak
D. Esai kritik
E. Esai pribadi
13. Bacalah kutipan esai berikut dengan saksama!
Antibiotik merupakan substansi yang dihasilkan organisme hidup yang dalam konsentrasi rendah dapat membunuh organisme lainnya, Secara sederhana, antibiotik adalah obat untuk menanggulangi infeksi bakteri. Antibiotik ini sangat penting karena infeksi bakteri dapat menyerang di bagian tubuh mana pun. Apabila infeksi ini menyerang otak, akan menjadi meningitis, terkena paru-paru, dan akan menjadi bronkitis.
Hal yang diungkapkan dalam kutipan esai tersebut adalah . . . .
A. infeksi yang menyerang otak manusia
B. infeksi yang mengenai paru-paru manusia
C. kegunaan antibiotik bagi tubuh manusia
D. infeksi bakteri yang menyerang bagian tubuh tertentu
E. antibiotik yang diproduksi dari tumbuhan tingkat tinggi
14. Kritik satra adalah pandangan terhadap nilai karya sastra, serta penerangan penghakiman-nya. Pendapat ini disampaikan oleh ....
A. Rahmat Joko Pradopo
B. H.B.Yassin
C. Rene Welek
D. Abrams
E. Yuda Maulana
15 Cermatilah kutipan cerpen berikut!
Disebuah hujan yang lebat, ketika kami seperti biasa, bermain sepak bola, juga bermain Kristal-kristal lembut di punggung-punggung daun pandan ibu-ibu warga desa. Sebuah peristiwa, telah membuatku diam bagai batu. Tetapi tidak ada air setetes pun yang mengalir diatasku. Hujan itu, air berlarian, mengombak di parit-parit depan rumah di pinggir jalan raya. “Agh… Kak…, tolong… to..n suara Ujo, adik kembarku setengah berteriak. “Ujo…”, ucapku berteriak. Terasa sebongkah kerikil menutup kerongkonganku. Namun, tidak banyak yang dapat aku lakukan. Kakiku gemetar.
(Hujan dan Seikat Seruni, Nurul Hasa, Horison IV/2010)
Kalimat kritik yang menyatakan kelemahan sesuai dengan kutipan tersebut adalah…
A. Kemampuan penulis dalam mempermainkan emosi pembaca lewat latar patut diacungi jempol
B. Kekuatan bahasa penulis dalam mencari diksi dan menyusun pengandaian terasa sangat menyentuh
C. Bagian penajaman peristiwa sebab-akibat tampaknya kurang dipikirkan, peristiwa hanyutnya Ujo kurang tragis
D. Harumnya bunga seruni merupakan rantai kenangan yang dialami tokoh “aku” akan adiknya yang tenggelam
E. Rasa bahasa pengarang cukup bagus karena ia berusaha menggunakan bahasa-bahasa metafora.
16 Cermatilah kutipan cerpen berikut!
“Dia bibi saya, Bu” Jelas Teja seperti mengerti kebingungan Ratna.
“Ibu saya menjadi TKW di Arab Saudi sejak umur saya 2 tahun. Sampai sekarang Ibu saya tidak pernah pulang, kirimannya pun sudah terhenti sejak 6 tahun lalu. Ayah tidak pernah berhasil mencari tahu keberadaan Ibu,” Jelas Teja. Kemudian dengan suara yang semakin bergetar, Teja melanjutkan pembiraanya.
“Mungkin Ibutidak betah tinggal dan mengajar disini. Padahal, kami suka belajar dengan Ibu, walaupun susah tetapi kami ingin bisa. Tolong Bu, beri kesempatan pada kami untuk bisa belajar bersama Ibu lebih lama lagi!” Ucap Teja sambil meneteskan air mata tak kuasa menahan perasaannya.
“Maafkan Ibu juga Ja, tapi…”
“Tapi Ibu merasa terkekang disini. Disini ibu tidak bisa mewujudkan cita-cita Ibu, begitu kan?” Serobot Teja lagi.
Ratna tak mengira muridnya punya keberanian untuk berbicara seperti itu.
Kalimat esai yang sesuai dengan kutipan cerpen tersebut adalah…
A. Sebagai cerita yang mengisahkan kehidupan guru yang ditempatkan di pedesaan, cerita ini mampu menampilkan konflik batin sang guru. Bahasa yang digunakan lugas dan jelas.
B. Sebagai cerita yang mengisahkan kehidupan di desa. Cerita ini mengisahkan seorang guru yang ditugaskan di desa. Ia hidup ditengah masyarakat desa yang hidup serba kekurangan
C. Tema cerita ini terlalu biasa, yaitu tentang kehidupan di desa yang serba kekurangan. Tentunya dapat dipahami jika di desa serba kekurangan karena tempatnya jauh.
D. Orang desa memang banyak yang menjadi TKW karena kehidupan di desa serba kekurangan. Jadi hal ini tidak menarik untuk dijadikan bahan cerita
E. Sosok teja adalah serang siswa yang begitu menyayangi gurunya. Karena gurunya mengajar penuh kasih seperti ibunya, ia sangat kecewa ketika ia mengetahui bahwa gurunya berniat untuk pindah.