Wisata Air terjun Niagara Mini Bondowoso , adalah salah satu tempat wisata alam yang berada di desa watu capil ,kecamatan sempol , kabupaten bondowoso , provinsi Jawa Timur , negara Indonesia
Nilai
Nilai adalah alat yang menunjukkan alasan dasar bahwa cara pelaksanaan atau keadaan akhir tertentu lebih disukai secara sosial dibandingkan cara pelaksanaan atau keadaan akhir yang berlawanan.
Macam-macam nilai:
1). Nilai Budaya Pengertian:
Berkaitan dengan pemikiran, kebiasaan, dan hasil karya cipta manusia
yang merupakan suatu hal yang dianggap baik atau buruk bagi kehidupan.
Dan sesuatu yang abstrak, namun hal tersebut menjadi pedoman bagi
kehidupan masyarakat. 2). Nilai Moral Pengertian:
Berkaitan dengan perbuatan baik dan buruk yang menjadi dasar
kehidupan manusia dan masyarakat, istilah manusia menyebut ke manusia
atau orang lainnya dalam tindakan yang memiliki nilai positif atau negatif.
3). Nilai Agama Pengertian:
berkaitan dengan ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan Allah SWT
dan utusan-utusannya. Salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari
perbuatan seseorang atas dasar pertimbangan kepercayaan bahwa sesuatu
itu dipandang benar menurut ajaran agama. 4). Nilai Politik Pengertian:
berkaitan dengan cara manusia dalam meraih kemenangan. Suatu kegiatan
bangsa yang bertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen
peraturan-peraturan umum yang mengatur kehidupannya, yang berarti tidak
dapat terlepas dari gejala konflik dan kerjasama. 5). Nilai Sosial Pengertian:
nilai yang dianut oleh suatu masyarakat,
mengenai apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk oleh
masyarakat. Untuk menentukan sesuatu itu dikatakan baik atau buruk,
pantas atau tidak pantas harus melalui proses menimbang. Hal ini tentu
sangat dipengaruhi oleh kebudayaan yang dianut masyarakat. Tak heran apabila antara masyarakat yang satu dan masyarakat yang lain terdapat perbedaan tata nilai. 6). Nilai Keilmuan Pengertian:
Merupakan salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari perbuatan
seseorang atau sekelompok orang yang bekerja terutama atas dasar
pertimbangan rasional. Nilai keilmuan ini dipertentangkan dengan nilai
agama. 7). Nilai Ekonomi Pengertian:
Merupakan salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari perbuatan
seseorang atau sekelompok orang atas dasar pertimbangan ada tidaknya
keuntungan finansial sebagai akibat dari perbuatannya itu. Nilai ekonomi
ini dikontraskan dengan nilai seni. 8). Nilai Seni Pengertian:
Merupakan salah satu dari macam-macam nilai yang mendasar perbuatan
seseorang atau sekelompok orang atas dasar pertimbangan rasa keindahan
atau rasa seni yang terlepas dari berbagai pertimbangan material. 9). Nilai Solidaritas Pengertian:
Merupakan salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari perbuatan
seseorang terhadap orang lain tanpa menghiraukan akibat yang mungkin
timbul terhadap dirinya sendiri, baik itu berupa keberuntungan maupun
ketidakberuntungan. Nilai solidaritas ini dikontraskan dengan nilai
kuasa. 10). Nilai Kuasa Pengertian:
Adalah salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari perbuatan
seseorang atau sekelompok orang atas dasar pertimbangan baik buruknya
untuk kepentingan dirinya atau kelompoknya. 11). Nilai Material Pengertian:
Yaitu segala sesuatu yang berguna bagi kehidupan jasmani manusia atau kebutuhan ragawi manusia. 12). Nilai Vital Pengertian:
Yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas. 13). Nilai Religius Pengertian:
Merupakan nilai keohanian tertinggi dan mutlak serta bersumber pada kepercayaan atau keyakinan manusia. 14). Nilai Kerohanian Pengertian:
Yaitu segala sesuatu yang berguna bagi rohani manusia. 15). Nilai Logika Pengertian:
Adalah nilai benar atau salah. 16). Nilai Estetika Pengertian:
Adalah nilai indah atau tidak indah. 17). Nilai Etika Pengertian:
Yaitu nilai tentang baik atau buruk. 18). Nilai Kebenaran Pengertian:
Sesuatu yang bersumber pada akal (rasio, budi, cipta) manusia. 19). Nilai Keindahan Pengertian:
Sesuatu yang bersumber pada unsur perasaan manusia. 20). Nilai Watak Pengertian:
Nilai yang meliputi semua tantangan, kesalahan pribadi dan sosial
termasuk keadilan, kesediaan menolong, kesukaan pada kebenaran, dan
kesediaan mengontrol diri. 21). Nilai Kejasmanian Pengertian:
Yaitu nilai-nilai yang berhubungan dengan kondisi jasmani seseorang. 22). Nilai Perserikatan Pengertian:
Yaitu nilai-nilai yang meliputi berbagai bentukperserikatan manusia
dan persahabatan kehidupan keluarga, sampai dengan tingkat
internasional. 24). Nilai Rekreasi Pengertian:
Yaitu nilai-nilai permainan pada waktu senggang,sehingga memberikan
sumbangan untuk menyejahterakan kehidupan maupun memberikan kesegaran
jasmani dan rohani. 25). Nilai Dominan Pengertian:
Nilai yang dianggap lebih penting dibanfing nilai lainnya. 26). Nilai yang Mendarah Daging Pengertian:
Nilai yang telah menjadi kepribadian dan kebiasaan seseorang menjalankannya secara tak sadar. 27). Nilai Subjektif Pengertian:
Nilai suatu objek yang bergantung pada subjek yang menilainya. 28). Nilai Objektif Pengertian:
Nilai suatu objek yang melekat pada objeknya dan tidak bergantung pada subjek yang menilai (bersifat universal). 29). Nilai Kesusilaan Pengertian:
Nilai yang berkaitan dengan sopan santun dalam berbagai aktivitas masyarakat. 30). Nilai Spiritual Pengertian:
Nilai spiritual adalah nilai yang ada di dalam kejiwaan manusia.
Pengertian Majas, Macam-Macam Majas dan Contoh Majas Lengkap – Materi
tentang gaya bahasa atau lebih populer dengan istilah majas merupakan
materi yang cukup banyak kita temukan pada mata pelajaran bahasa
Indonesia. Baik kurikulum lama maupun kurikulum terbaru 2013
sama-sama memuat majas sebagai salah satu materi wajib bahasa
Indonesia. Pengertian Majas
Secara sigkat majas dapat diartikan sebagai gaya bahasa. Lembih
lengkapnya pengertian majas ialah gaya bahasa indah yang bertujuan
untuk mempercantik susunan kalimat atau memberikan kesan dan efek
tertentu kepada pembaca baik secara lisan maupun tulisan. Selain pengertian di atas ada juga yang mengartikan majas sebagai
pemanfaatan gaya bahasa untuk memperoleh nuansa tertentu sehingga
menciptakan kesan kata kata yang lebih imajinatif. Oleh sebab itu, kalimat
bahasa Indonesia yang mendapatkan sentuhan majas akan tampak berbeda
dengan kalimat-kalimat bahasa Indonesia pada umumnya. Sehangga dari
sinilah para penikmat karya sastra akan menemukan keindahan serta
keragaman bahasa yang menarik untuk dinikmati.
Majas dalam bahasa Indonesia banyak digunakan dalam berbagai karya
sastra dan tulis seperti puisi, pantun, sajak ataupun cerita. Sehingga bagi
anda yang berminat untuk menekuni dunia tulis dan sastra wajib rasanya
untuk tau dan menguasai lebih dalam ihwal majas dengan berbagai jenis
dan geragamannya. Sehingga diharapkan nantinya karya-karya yang anda
telurkan benar-benar memiliki nilai sastra yang dapat dinikmati oleh
khalayak.
Macam macam majas
Secara garis besar, majas dapat kita golongkan ke dalam empat kelompok
besar yaitu majas perbandingan, majas pertentangan, majas sindiran dan
majas penegasan. Dan dari empat macam majas tersebut nantinya akan
ada jenis-jenis majas turunan yang insyaAlloh akan kami jelaskan
pengertiannya satu persatu disertai contoh penggunaannya. Majas terdiri atas : Majas Perbandingan(Asosiasi Atau Perumpamaan, Metafora, Personifikasi, Alegori, Simbolik, Metonimia, Sinekdok, Simile) Majas Pertentangan(Antitesis, Paradoks, Hiperbola, Litotes) Majas Sindiran( Ironi, Sinisme, Sarkasme) Majas Penegasan (Pleonasme, Repetisi, Paralelism, Tautologi, Klimaks, Antiklimaks, Retorik )
Setelah diatas kita membahas tentang jenis dan macam-macam majas yang ada
dalam struktur berbahasa Indonesia. Dibawah ini akan dijelaskan secara lengkap
bagaimana pengertian majas tersebut beserta itu juga kami berikan contohnya,
referensi berikut kami dapatkan dari Wikipedia.
A. Majas Perbandingan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan perbandingan untuk
meningkatkan kesan dan juga pengaruhnya terhadap pendengar ataupun
pembaca. Ditinjau atau dilihat dari cara pengambilan perbandingannya, Majas
Perbandingan terbagi atas : 1) Majas Asosiasi atau Perumpamaan
Majas asosiasi atau perumpamaan adalah perbandingan terhadap dua hal yang
pada hakikatnya berbeda, tetapi sengaja dianggap sama. Majas ini ditandai oleh
penggunaan kata bagai, bagaikan, seumpama, seperti, dan laksana. Berikut ini
Espilen Blog sampaikan contoh majas asosiasi : Contoh :
Semangatnya keras bagaikan baja.
Mukanya pucat bagai mayat.
Wajahnya kuning bersinar bagaikan bulan purnama
Wajahnya bagaikan rembulan.
Rambutnya bak mayang yang terurai.
Dia mewarisi sifat seperti seekor singa.
Badannya seperti samson.
Watak dan karakternya seperti batu. 2) Majas Metafora
Metafora adalah majas yang memberikan ungkapan secara langsung berupa
perbandingan analogis. Pemakaian kata atau kelompok kata bukan dengan arti
yang sebenarnya, melainkan sebagai lukisan yang berdasarkan persamaan atau
perbandingan, misalnya tulang punggung dalam kalimat pemuda adalah tulang
punggung negara. Contoh majas metafora seperti berikut ini. Contoh:
Engkau belahan jantung hatiku sayangku. (sangat penting)
Raja siang keluar dari ufuk timur
Jonathan adalah bintang kelas dunia.
Harta karunku (sangat berharga)
Dia dianggap anak emas majikannya.
Perpustakaan adalah gudangnya ilmu.
Ia sangat terpukul dengan kepergian belahan hatinya
Rosyid selalu menjadi bintang kelas setiap semester
Ronaldo menjadi mesin pencetak gol bagi Madrid
Pak Tono adalah tangan kanan ayahku.
Si kutu buku itu jarang sekali keluar rumah. 3) Majas Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang membandingkan benda-benda tak bernyawa
seolah-olah mempunyai sifat seperti manusia. Contoh:
Badai mengamuk dan merobohkan rumah penduduk.
Ombak berkejar-kejaran ke tepi pantai.
Hujan rintik menari-nari diatas genting
Peluit wasit menjerit panjang menandai akhir dari pertandingan sore ini.
Api telah melahap seisi rumah gubuk itu 4)Majas Alegori
Alegori adalah Menyatakan dengan cara lain, melalui kiasan atau penggambaran.
Alegori: majas perbandingan yang bertautan satu dan yang lainnya dalam
kesatuan yang utuh. Contoh: Suami sebagai nahkoda, Istri sebagai juru mudi
Alegori biasanya berbentuk cerita yang penuh dengan simbol-simbol bermuatan
moral. Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing,
yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala
sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut. Contoh:
Menjalani kehidupan rumah tangga sama halnya seperti kita mengarungi lautan
dengan sebuah bahtera. Terkadang kita akan dibawa menyaksikan keindahan
samudra yang begitu menakjubkan. Namun tak jarang kuatnya ombak akan
mengombang-ambing tubuh kita. Contoh:
Dunia ibarat tumbuhan hijau yang menyihir setiap mata yang memandang. Indah
dan begitu menakjubkan. Namun lambat laun ia akan menguning, kering dan
pada akhirnya musnah Contoh:
Perjalanan hidup manusia seperti sungai yang mengalir menyusuri tebing-tebing,
yang kadang-kadang sulit ditebak kedalamannya, yang rela menerima segala
sampah, dan yang pada akhirnya berhenti ketika bertemu dengan laut. 5) Majas Simbolik
Simbolik adalah majas yang melukiskan sesuatu dengan
mempergunakan benda, binatang, atau tumbuhan sebagai simbol atau lambang. Contoh:
Ia adalah seorang bunga desa
Bunglon, lambang orang yang tak berpendirian
Melati, lambang kesucian
Teratai, lambang pengabdian
Ia terkenal sebagai buaya darat ( playboy)
Rumah itu hangus dilalap si jago merah ( api )
Aku tidak suka berteman dengan bunglon (tidak berpendirian)
Pada bulan ini KPK berhasil meringkus banyak tikus. (koruptor)
Meminjam uang dari lintah darat bukanlah solusi yang tepat untuk mengatasi
masalah keuangan. 6) Majas Metonimia
Metonimia adalah majas yang menggunakan ciri atau lebel dari sebuah benda
untuk menggantikan benda tersebut.Pengungkapan tersebut berupa penggunaan
nama untuk benda lain yang menjadi merek, ciri khas, atau atribut. Contoh:
Di kantongnya selalu terselib gudang garam. (maksudnya rokok gudang garam)
Setiap pagi Ayah selalu menghirup kapal api. (maksudnya kopi kapal api)
Ayah pulang dari luar negeri naik garuda (maksudnya pesawat)
Ia berangkat ke rumahku hanya dengan mengenakan Cubitus. (kaus)
Pak Toni berangkat ke kantor dengan Bata (sepatu)
Ayah membaca koran sambil menikmati Kapal Api (kopi)
Setelah makan, Ani minum satu gelas Aqua. ( air )
Pejalan kaki itu tewas tertabrak Kijang. (mobil)
Pak guru menegornya setelah kepergok menghisap Jarum (rokok) 7) Majas Sinekdok
Sinekdok adalah majas yang menyebutkan bagian untuk menggantikan benda
secara keseluruhan atau sebaliknya. Majas sinekdokhe terdiri atas dua bentuk
berikut. 1) Sinekdok Pars pro toto, Yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan. Contoh:
Untuk bisa masuk ke pasar malam, perkepala hanya ditarif biaya sekitar Rp.
10.000 saja.
Ayah membeli satu ekor kambing untuk disembelih dan dijadikan gulai. 2) Majas Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian. Contoh:
Barcelona mencetak gol kemenangannya pada menit ke 80.
Menonton TV memberikan dampak negatif pada perkembangan anak.
Polri berhasil meringkus kawanan begal yang sering beraksi di daerah Lampung
Utara. a) Pars pro toto, yaitu menyebutkan sebagian untuk keseluruhan. Contoh:
(a) Hingga detik ini ia belum kelihatan batang hidungnya.
(b) Per kepala mendapat Rp. 300.000. b) Totem pro parte, yaitu menyebutkan keseluruhan untuk sebagian. Contoh:
(a) Dalam pertandingan final bulu tangkis Rt.03 melawan Rt. 07.
(b) Indonesia akan memilih idolanya malam nanti. 8.Majas Simile
Pengungkapan dengan perbandingan eksplisit yang dinyatakan dengan kata depan
dan penghubung, seperti layaknya, bagaikan, " umpama", "ibarat","bak",
bagai".Simile hampir sama dengan majas asosiasi, hanya beda-beda tipis saja.
Untuk lebih jelas baca saja : Contoh:
Kau umpama air aku bagai minyaknya, bagaikan Qais dan Laila yang dimabuk
cinta berkorban apa saja. Contoh:
Tubuhnya seperti tiang yang tinggi menjulang.
Wajahnya bercahaya bagaikan rembulan yang selalu menerangi kegelapan
malam.
Dia pemberani bak seekor singa yang tidak pernah gentar dengan musuh sekuat
apapun
Kerjanya seperti mesin yang tidak pernah berhenti.
Wataknya seperti batu yang sangat sulit untuk dilunakkan. B. Majas Pertentangan
Majas Pertentangan adalah “Kata-kata berkias yang menyatakan pertentangan
dengan yang dimaksudkan sebenarnya oleh pembicara atau penulis dengan
maksud untuk memperhebat atau meningkatkan kesan dan pengaruhnya kepada
pembaca atau pendengar”. Macam-macam Majas Pertentangan dibedakan
menjadi berikut. 1) Majas Antitesis
Antitesis adalah majas yang mempergunakan pasangan kata yang berantonim
atau berlawanan arti dalam satu kalimat. Contoh:
a) Tua muda, besar kecil, ikut meramaikan festival itu.
b) Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Tuhan. Contoh:
Dia kerja siang malam untuk mewujudkan cita-citanya
Menang kalah merupakan sesuatu yang biasa dalam sebuah pertandingan
Miskin kaya, cantik buruk sama saja di mata Alloh
Perjalanan pulang pergi Jakarta Bogor memakan waktu yang tidak terlalu lama
Pekerjaan kantor tidak pernah menghalangi hobinya untuk naik turun gunung 2) Majas Paradoks
Paradoks adalah majas yang mengandung pertentangan antara pernyataan dan
fakta yang ada.
Pengungkapan dengan menyatakan dua hal atau dua situasi yang seolah-olah
bertentangan, namun sebenarnya keduanya benar. Paradoks juga merupakan
opini yang besebangan dengan kebiasaan yang ada sehingga terkesan aneh dan
dapat mencuri perhatian si pendengar atau pembaca. Contoh;
a) Aku merasa sendirian di tengah kota Jakarta yang ramai ini.
b) Hatiku merintih di tengah hingar bingar pesta yang sedang berlangsung ini. Contoh:
Aku merasa kesepian di tengah keramaian
Di balik senyum manisnya terpendam luka yang mendalam
Meski cuaca sangat panas, pikiran harus dingin
Selalu ada hikmah yang dapat kita petik dari setiap musibah 3)Majas Hiperbola
Majas hiperbola adalah majas yang berupa pernyataan berlebihan dari
kenyataannya dengan maksud memberikan kesan mendalam atau meminta
perhatian. Contoh:
a) Suaranya menggelegar membelah angkasa.
b) Tubuhnya tinggal kulit pembalut tulang. Contoh:
Keringatnya sampai menganak sungai.
Tak jarang seorang ayah harus membanting tulang demi keluarga.
Badannya sangat kurus, hanya tinggal kulit pembalut tulang.
Setiap hari dia memeras keringat demi mendapatkan sesuap nasi
Ia dapat menghitung secepat kilat 4)Majas Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara yang berlawanan dari
kenyataannya dengan mengecilkan atau menguranginya. Tujuannya untuk merendahkan diri.
Litotes adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan cara merendah dibawah
dari kenyataan yang sesungguhnya. Litotes biasa digunakan sebagai bentuk
basa-basi dengan tujuan merendah atau menghormati lawan bicara. Contoh:
a) Makanlah seadanya hanya dengan nasi dan air putih saja.
b) Mengapa kamu bertanya pada orang yang bodoh seperti saya
ini? Contoh:
Hanya kado kecil ini yang bisa aku berikan.
Mampirlah sejenak untuk mencicipi hidangan yang ala kadarnya ini.
Perkenankan hamba yang bodoh ini untuk menyampaikan pendapat.
Saya hanya orang desa yang beruntung mengenyam pendidikan.
Hanya hal remeh seperti ini yang bisa saya perbuat C. Majas Penegasan
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan penegasan untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”.Majas
Penegasan ialah gaya bahasa yang mengandung kata kiasan yang dipergunakan
untuk memberikan penegasan. Hal ini diakaukan guna meningkatkan kesan serta
pengaruh terhadap pendengar atau pembaca”.Majas penegasan terdiri atas tujuh
bentuk berikut. 1)Majas Pleonasme
Pleonasme adalah majas yang menggunakan kata-kata secara berlebihan dengan
maksud menegaskan arti suatu kata.
Pleonasme adalah penggunaan kata-kata yang sudah mafhum (dimaklumi)
sebagai bentuk penegasan. Pada dasarnya tanpa kata-kata tersebut sebuah
kalimat sudah dapat difahami secara utuh. Contoh:
a) Semua siswa yang di atas agar segera turun ke bawah.
b) Mereka mendongak ke atas menyaksikan pertunjukan pesawat tempur. Contoh:
Semua penghuni rusun bergegas turun ke bawah untuk menyelamatkan diri dari
kebakaran.
Pantang baginya untuk mundur ke belakang.
Hanya perwakilan demonstran saja yang diperkenankan masuk ke dalam untuk
meakukan negoisasi.
Sedari tadi ia hanya merunduk ke bawah penuh penyesalan
Serentak para penonton mendongak ke atas menyaksikan manufer pesawat
tempur TNI AU. 2)Majas Repetisi
Repetisi adalah majas perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Repetisi adalah majas menggunakan perulangan kata-kata sebagai penegasan.
Gaya bahasa seperti ini banyak kita temukan dalam sajak maupun pidato-pidato
motifasi. Contoh:
a) Dialah yang kutunggu, dialah yang kunanti, dialah yang kuharap.
b) Marilah kita sambut pahlawan kita, marilah kita sambut idola kita, marilah kita
sambut putra bangsa. Contoh:
Hidup adalah perjuangan, hidup adalah pilihan, hidup adalah realita yang harus
kita hadapi.
Dunia ini adalah fana, dunia ini hanya tempat bersinggah, dunia ini hanya
sementara.
Dialah yang kurindu, dialah yang kutunggu, dialah belahan hatiku.
Cinta adalah misteri, Cinta adalah kesetiaan,Cinta adalah pengorbanan.
Hiduplah dengan visi, hiduplah dengan misi, hiduplah untuk menggapai prestasi 3)Majas Paralelisme
Paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di dalam puisi.
Paralelisme biasa digunakan untuk menunjukan suatu titik kesamaan kedudukan
sesuatu yang sering dianggap sebagai suatu yang memiliki jarak karena memiliki
karakteristik yan berbeda. Atau dapat juga paralelisme digunakan untuk
mengungkapkan sesuatu dengan kata yang diulang – ulang untuk
menggambarkan makna yang ingin diutarakan sama dengan deskripsi dari kata
yang diulang –ulang tersebut.
Pada intinya majas paralelisme adalah majas perulangan yang biasanya ada di
dalam puisi. Contoh anafora yang mengulang di depan:
Cinta adalah pengertian
Cinta adalah kesetiaan
Cinta adalah rela berkorban Contoh Epifora yang mengulang di belakang:
cat putih
kekasih putih
kulit putih 4) Majas Tautologi
Tautologi adalah majas penegasan dengan mengulang beberapa kali sebuah kata
dalam sebuah kalimat dengan maksud menegaskan. Kadang pengulangan itu
menggunakan kata bersinonim. Contoh:
Bukan, bukan, bukan itu yang aku inginkan (menngulang kata; bukan)
Seharusnya sebagai sahabat kita hidup rukun, akur, dan bersaudara. (mengulang
sinonim rukun) 5)Majas Klimaks
Klimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut dan
makin lama makin meningkat.
Klimaks adalah jenis majas penegasan yang menyatakan beberapa hal secara
bertingkat dari yang terkecil/terendah hingga yang terbesar/tinggi. Contoh:
a) Semua pihak mulai dari anak-anak, remaja, sampai orang tua pun mengikuti
lomba Agustusan.
b) Ketua RT, RW, Kepala Desa, Gubernur, bahkan Presiden sekalipun tidak
mempunyai berhak untuk mengurusi hal pribadi seseorang. 6)Majas Antiklimaks
Antiklimaks adalah majas yang menyatakan beberapa hal secara berturut-turut
yang makin lama semakin menurun.
a) Kepala sekolah, guru, staff sekolah, dan siswa juga hadir dalam pesta perayaan
kelulusan itu.
b) Di kota dan desa hingga pelosok kampung semua orang merayakan HUT RI ke
-62. 7)Majas Retorik
Retorik adalah majas yang berupa kalimat tanya namun tak memerlukan
jawaban. Tujuannya memberikan penegasan, sindiran, atau menggugah. Contoh:
a) Kata siapa cita-cita bisa didapat cukup dengan sekolah formal saja?
b) Apakah ini orang yang selama ini kamu bangga-banggakan ? Contoh:
Enak bukan bolos sekolah? Besok ulangi lagi ya!
Kamu selalu menghindar ketika aku sedih. Apa ini yang kamu bilang sahabat ?
Negara kita nampak semakin carut-marut. Apa ini yang orang sebut "revolusi
mental"? D. Majas Sindiran
Majas Perbandingan ialah kata-kata berkias yang menyatakan sindiran untuk
meningkatkan kesan dan pengaruhnya terhadap pendengar atau pembaca”. Majas
sindirian dibagi menjadi: 1) Majas Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan hal yang bertentangan dengan maksud
untuk menyindir seseorang.
Maka tidak heran jika sebagian ahli bahasa ada yang mengelompokkan majas ini ke dalam majas pertentangan. Contoh:
a) Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu pulang malam.
b) Bagus sekali tulisanmu, saking bagusnya sampai tidak dapat Aku baca. Contoh:
Ini baru namana siswa teladan, setiap hari selalu datang jam 10.
Bagus sekali tulisanmu, sampai aku susah membacanya.
Wangi sekali parfum yang kamu pakai, sampai seisi kelas merasa mual 2)MajasSinisme
Sinisme adalah majas yang menyatakan sindiran secara langsung kepada orang
lain.Sebagaimana majas ironi majas sinisme merupakan majas yang digunakan
untuk maksud menyindir. Bedanya, pada majas ironi sindiran diungkapkan secara
tidak langsung menggunakan kata-kata positif. Sedangkan sinisme menyatakan
sindiran secara langsung kepada orang lain dengan kata yang cenderung negatif. Contoh :
a) Perkataanmu tadi sangat menyebalkan, tidak pantas diucapkan oleh orang
terpelajar seperti dirimu.
b) Lama-lama aku bisa jadi gila melihat tingkah lakumu yang tidak wajar itu. Contoh :
Tingkah lakumu sangat konyol, tidak semestinya muncul dari seorang mahasiswa
sepertimu.
Caramu mengaji tidak mencerminkan jika kamu pernah belajar di pesantren
3)MajasSarkasme
Sarkasme adalah majas sindiran yang paling kasar. Majas ini biasanya diucapkan
oleh orang yang sedang marah. Contoh:
a) Mau muntah aku melihat wajahmu, pergi kamu!
b) Dasar kerbau dungu, kerja begini saja tidak becus!
c) Dasar keong sawah, kerja begini saja lama sekali!